 |
| Ejakulasi Wanita |
Bukti-bukti yang ada masih samar-samar mengenai apakah wanita mempunyai kemampuan untuk Ejakulasi. Jika kehadiran fruktosa dimaksudkan untuk memainkan peran penting dalam proses reproduksi, kita bisa berhipotesa bahwa semua wanita memiliki kemampuan untuk ejakulasi, dengan mengesampingkan mereka yang memiliki kelainan fisik, kelenjar skene yang sudah dibuang, mempunyai penyakit tertentu, atau faktor keturunan.
Tetapi dalam beberapa study, para peneliti tidak melihat keluarnya cairan selama perangsangan diberikan.
Dalam "Screts of sensual lovemaking the ultimate in female ecstacy", penulis Leonardi menyatakan: "....Sebuah kombinasi teknik fisik dan keamanan psikologis sangat diperlukan agar wanita mampu dan bisa mengalami orgasme ejakulasi". Banyak pembahasan dalam buku Leonardi ini yang mengindikasikan perlunya membangun ikatan emosional yang kuat sebelum bisa mencapai orgasme/ejakulasi wanita. Jika hal itu benar, hal ini menunjukan bukti mengapa uji Lab sebring menemui kegagalan, sementara yang lain (yang dilakukan dalam suasana yang lebih alami) seringkali berhasil, terutama yang dilakukan oleh para peneliti yang melakukan penelitian dirumah".
Kami merasa bahwa ikatan emosional adalah bahan penting menuju sukses.
Dan juga sudah dihipotesakan bahwa, karena kebanyakan wanita berada dalam posisi terlentang selama senggala atau stimulasi, cairan itu diejakulasaikan balik menuju kandung kemih dan setelah itu dikeluarkan bersamaan dengan kencing. Dalam "The G-Spot and Other Discoveries About Human Sexuality", para penulisnya menyebutkan : "Beberapa wanita bisa mengalami ejakulasi balik cairan itu disemprotkan menuju kandung kemih dan tidak menuju saluran kencing".
Kondisi ini ditandai oleh keinginan si wanita untuk kencing setelah mengalami orgasme, tetapi ketika dia melakukan hal ini, hanya mengeluarkan sedikit cairan yang jernih atau seperti susu. Tertarik dengan hal ini, Cabello, penulis "Female Ejakulastion, Myth or Reality" melakukan uji hipotesa yang mengatakan semua wanita bisa ejakulasi, tetapi beberapa mengalami ejakulasi balik dan oleh karena hal itu mungkin tidak menyadari terjadinya ejakulasi karena cairan itu bercampur dengan air kencing dalam kandungan kencing dan setelah itu dikeluarkan lewat kencing.
Dari 212 suvey yang sudah diselesaikan dan bermanfaat yang kami terima saat melakukan penelitian untuk mencari jawaban atas persoalan ini, 46% dari mereka yang menjawab melapor bahwa mereka tidak mengalami ejakulasi atau tidak menyadari bahwa mereka sudah ejakulasi. Dipihak lain, 5% melaporkan mereka ejakulasi sebelum orgasme dan 47% mengalami ejakulasi saat orgasme G-Spot. Dari 101 melaporkan menyadari untuk pertama kalinya bahwa mereka ejakulasi. Delapan (8) orang yang lain mengatakan mereka pernah ejakulasi dimasa lalu. Sementara satu (1) orang melaporkan bahwa dia biasanya mengalami ejakulasi lewat perangsangan payudara, klitoris dan vagina.
Michael Torrence MD
